Sunday, November 16, 2008

Take shots from Chopper -- in the Sky of Sengatta













Sudah lama aku tunggu-tunggu kesempatan untuk dapat mengambil gambar dari Chopper, tapi berhubung naik Chopper saja blum pernah apa lagi mem-foto di atas Chopper. Akhirnya Jumat, 14 Nov 2008 lalu kesempatan datang juga ketika salah satu Director dari Jakarta berkunjung ke site dengan menggunakan Chopper karena ingin melihat seluruh fasilitas di site dari udara. Akhirnya kami memanfaatkan Chopper tersebut yang sudah disewa mahal-mahal untuk juga mengambil gambar.

Sangat disayangkan saat itu cuaca tidak bersahabat, hujan cukup deras sehingga kami harus menunggu lebih dari setengah jam. Walaupun saat itu masih hujan rintik-rintik kami putuskan tetap berangkat dengan harapan di area lain cuaca terang. Namun ternyata cuaca memang tidak bersahabat bagi fotographer karena matahari sama sekali tidak mau menampakkan diri dan langit sangat kelabu. Hasil foto memang sangat tidak memuaskan karena kurang nya lighting dari matahari akan tetapi pengalaman mengambil gambar dari Chopper merupakan pengalaman berharga buat aku.

Rekan-rekan Click Club yang ikut besama waktu itu adalah Sang Suhu "Pak Wan". Mas Imam, mas Anas, pak Oka dan pak Ubaed. Yang paling kecewa saat itu adalah pak Wan, sebagai photografer yang handal, tidak berdaya dengan cuaca yang buruk sehingga beliau kelihatan mutung dan turun dengan wajah yang bertekuk 1000, hehehe....

Tantangan menshoot dari Chopper yang saya rasakan adalah adanya getaran yang kuat dari mesin pesawat sehingga kita harus benar-benar dapat memanfaatkan waktu ketika getaran tidak terlalu kuat untuk memfoto. Karena jika tidak hasil foto akan goyang. Moment pengambilan terbatas, karena object foto yang akan kita ambil melintas cepat sehingga angle yang kita inginkan sering terlewat, apalagi kita duduk menggunakan seatbelt sehingga ruang gerak sangatlah terbatas. Pada saat men-shot pintu chopper pun kita buka setengah...dapat dibayangkan kan deg..deg..degan juga rasanya...takut jatuh...apalagi saya duduk di pinggir. Yang bisa dilakukan adalah berdoa meminta perlindungan pada yang menggenggam jiwa kita "Allah SWT". Setelah beberapa saat, mulai terbiasa juga dan hati sudah tenang dan merasa aman dengan seatbelt di pinggang. Saat mendarat...baru dech terasa kepala sedikit pusing dan agak mual...untungnya tidak sampai muntah...mungkin waktu di atas terlalu asyik dengan camera dan asyik mencari object foto, hehehe...

Anyway, tetap saja aku merasa senang mendapat pengalaman pertama memfoto dari udara.
Mudah-mudahan kedepan masih ada kesempatan lagi untuk memfoto di atas Chopper di cuaca yang cerah.

Saturday, May 5, 2007

Jamuan BP48







Bersepeda, aktivitas rutin setiap Sabtu pagi.
Jam 06.00 SCB-er (Sangatta Bikers Club) berkumpul di halte BRI untuk bersepada seputar area Sangatta dengan jalur track yang berbeda-beda tiap minggunya. Kali ini ada jamuan dari anggota club--Bp. Aryo untuk Sarapan di rumahnya BP 48. Berhubung jalur biru track ini sangatlah jauh dengan medan yang cukup berat, saya dan Iwed menapaki jalur kuning (jalur pendek) - jalur potong kompas, hehehe...Selepas hunting sunrise yang gagal kami menuju Gate KUTIM untuk memarkirkan mobil kami karena dari sanalah kami akan memulai menggenjot sepeda kami yang sudah kami bawa di bagian belakang mobil. Medan menuju BP 48 sangatlah menantang dengan banyak turunan di awal track dan dan tanjakan di pertengahan sampai akhir track. Penggenjotan sampai TBIS tidaklah terlalu melelahkan ... bahkan menyenangkan karena banyak sekali turunan yang kami lalui dan hanyalah sedikit menanjak...akan tetapi selepas TBIS sampai pertigaan BP - Aquatic ...kami terpaksa Pit Stop karena tanjakannya begitu panjang serasa tidak ada akhir...untunglah saya masih sanggup melaluinya walaupun dengan napas yang terengah-engah....sambil menunggu Iwed dan 2 orang Bapak dan satu anak baru yang masih kepayahan menuntun sepeda...saya rehat sambil minum...sementara yang lain berbelok menuju Aquatic kami rehat untuk menetralkan nafas kami. Setelah dirasa cukup ...kami lanjutkan perjalanan yang masih saja menanjak ...sampai akhirnya dikelokan yang teduh ... aku berhenti dan Pit Stop lagi...betul-betul penuh perjuangan...kembali saya harus menunggu Iwed yg memang tidak kuat menanjakkan sepedanya...memang Iwed utk tanjakan selalu payah tapi sangatlah berani di turunan...sementara saya selalu mengerem untuk mengurangi laju sepeda di turunan....setelah cukup istirahat kembali kami menggenjot di tanjakan dan saya sangat kecapaian dan memutuskan akhirnya untuk sedikit menuntun sepeda....baru melanjutkan ketika sudah ada sedikit turunan yang kemudian ada tanjakan terakhir yang panjang...dan berhasil saya lewati dengan penuh perjuangan dan kepayahan...akhirnya tiba juga di depan BP 48. Rumah masih sepi...waktu kira-kira menunjukan pukul 08.15...kami lah yang pertama kali datang...baru 15 menit kemudian rombongan utama mulai berdatangan ...dimulailah sarapan yang sangat lengkap yang disediakan Ibu Sundari untuk kami. Menunya bakso, ayam goreng, capcay, telor balado dan buah-buahan termasuk krupuk dan kue-kue . Minumannya pun disediakan Green Tea nan dingin...sungguh menyegarkan. Setelah makan dan berfoto bersama ...pkl. 09.45 rombongan melanjutkan genjotan untuk arah pulang ke Sangatta...weleh...weleh...masih 2 jam lagi menggenjot baru sampai rumah...Cuaca sudah mulai panas...aku dan Iwed tidak jadi menggenjot ...kami diantar pak Aryo ke Gate utk mengambil mobil kami dan balik ke lagi untuk memuat sepeda kami yang masih kami parkir di Rumah pak Aryo...2 anak kecil Kukuh dan anak baru pun hanya sanggup untuk one way dan bermaksud menumpang mobil kami. Walhasil Kukuh ikut mbak Iwed...si anak baru ikut aku karena mobil hanya cukup utk 2 orang dan 2 sepeda karena kursi tengah kami lipat untuk bisa memuat sepeda....Bagi kami prinsipnya bersepeda santai yang penting cukup berkeringat..nggak usah ngoyo dan menyiksa diri...semampu kami saja, hehehe...
Moto: Yang penting genjot...ngos..ngos ...ngos...

Hunting Sunrise Aquatic















Hunting yang Gagal.
Sehabis sholat subuh Sabtu, 5 May 2007...tepat jam 05.30 bergegaslah kami --limited edition Clickers menuju Aquatic untuk hunting sunrise yang katanya di jam-jam 06.15 berwarna paling bagus. jam 05.45 kami tiba di lokasi...akan tetapi langit putih kelabu tanpa warna...matahari sangat pemalu bersembunyi di balik awan ...dan tak kunjung mau muncul...dengan kecewa kami tetap optimis berharap siapa tahu awan akan pergi ...atau paling tidak ada hal lain yg menarik yg dapat kita shoot. Kami pandang ke tengah laut...lampu Ship Loader masih menyala. Namun tak ada satu kapal pun yang kelihatan ...bingung ...mau foto apa?...Ku lihat ke atas bulan yang sudah penjol krn sudah 2 hari lewat dari masa bulan penuh masih tampak dengan warna yang sudah meredup...Ku bidikkan D50 ku ke atas...lumayan ...walaupun tak sebagus jika bulan masih bersinar terang benderang. Aku berbalik ke arah Speedboat berlabuh...ada seorang bapak sedang mempersiapkan kapalnya...kucoba bidikkan ke sana...hasilnya terlalu biasa....ku coba mencari Bekantan yang biasanya keluar dari pepohonan dan bermain di sepanjang jalan menuju Aquatic yang masih jalan tanah. Namun rupanya mereka masih bermalas-malasan bersembunyi di dalam rerimbunan pepohonan karena udara memang sama sekali tidak hangat...kembali aku menuju rombongan dan akhirnya kami putuskan untuk pulang...on the way back kami melihat burung yan berbulu sangat indah...biru dan kuning dengan paruh runcing nan panjang...kami berhenti dan menunggu burung itu muncul lagi ...tapi tak kunjung datang. Namun tiba-tiba kami melihat beberapa monyet bergelantungan dan bersenda gurau di antara dahan-dahan pohon..pindahlah sasaran kami ke makhluk-makhluk itu akhirnya...baru 2-3 shoot dari arah yang berlawanan datang mobil yang dikendarai Iwed yang datang untuk menjemputku karena agenda selanjutnya adalah bersepeda.....Yach ....belum puas memotret montet-monyet itu karena belum ada hasil yang bagus...waktu nya sudah habis...Benar-benar hunting yang gagal kali ini....hunting terburuk yang pernah aku alami....hik hik hik....

Friday, May 4, 2007

Bunaken Trip



Escape from work from 10-15 April. Went to Bunaken with friends for a few Dives....Dive dive dive and dive every day. Good Dive Operator--Eco Dive at Tasik Ria. Recomended one, Great Boat...Fantastic Dive sites. so huge and many Dive sites there. Lots to see ... lots to admire...Fish and waters everywhere... 3 times a day from 08.00 to 1700...but it's fun and only fun. Huge Green turtles, nudibranch, octopus, tiny shrimps, you name it...very beutiful...it's a real vacation.



Lembeh...not too good view but many rare sea-animals you can find there pegasus, skeleton shrimp, etc.




Also, you can see many whale racing by the boats.







Thursday, May 3, 2007

Mahakam River Cruise







Long Week End in 5-8 April 2007.

Tak terasa sudah 2.5 aku tinggal di Sangatta, Kalimantan Timur. Banyak orang bertanya "Nggak takut di sana sama orang Dayak?" "Kok mau sih?" nggak ngeri? sejumlah pertanyaan serupa sering dilontarkan teman. Kenyataanya, saya memang belum pernah punya pengalaman buruk dengan apa yang ditakutkan orang. Justru dengan keberadaan saya di sini mendorong saya untuk bisa tahu kehidupan mereka. Sudah beberapa perkampungan Dayak yang saya kunjungin bersama Click Club - Club Photography yang saya masuki. Kampung Dayak di Mentoko, Sangkulirang dan Miau Baru.

Perjalanan paling menyenangkan menyusuri Sungai Mahakam dengan House Boat yang disewa 1.5 juta perhari bersama KCC merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan.
Berangkat dari Sangatta Kamis 5 April, after work, kemudian bermalam di Samarinda.
Para Pria bermalam di Kantor KPC dan Para wanita bermalam di Rumah Kak Fenty.
Pagi jam 07.00 Start berangkat dari Smd menuju Tenggarong dan harus menuggu sekitar 1 jam karena House Boat belum bersandar. Mencoba mengisi waktu dengan mengunjungi Museum di Tenggarong...tetapi has no luck ... karena Museum belum buka karena petugas belum datang.
start dari Pelabuhan Museum Tenggarong jam 09.30 berlayar menuju ke hulu dan perjalanan ini memakan waktu seharian. Malam hari kapal baru tiba di Muara Muntai. Sepanjang jalan kita dapat menyaksikan perkampungan pinggir sungai dan beberapa pelabuhan batubara kecil dan perusahaan kayu. Ada anak-anak mandi yang berloncatat ke sungai...ini yang paling ditunggu-tunggu anggota Club ...mencoba untuk mengambil good picture...aku dapat juga beberapa, tapi berhubung terbatas oleh moment dan waktu, background menjadi terlalu ramai.
Keesokan harinya setelah mengambil waktu beberapa saat untuk melihat kota pelabuhan ini, ada juga yang bertransaksi membeli udang, rombongan melanjutkan perjalan dengan Perahu Ces menuju Muara Mancong dimana terdapat Rumah Panjang - Lamin dan kita dapat melihat beberapa Tarian Dayak Benuaq. Sepanjang perjalanan banyak terdapat object yang menarik yang bisa difoto, Burung-burung dan Bekantan kami coba foto. I have no luck with bekantan...tapi lumayan ada beberapa formasi burung yang berhasil di shoot.
menjelang tengah hari --setelah berperahu selama 3 jam -- rombongan tiba di Mancong dan langsung menemui kepala suku di Lamin untuk meminta tarian yang harus kita bayar Rp. 450.000. Ada 7 tarian yg dipentaskan termasuk tarian penyambutan tamu. Tarian terakhir adalah tarian keahlian menyumpit...beberapa anggota rombongan diberi kesempatan juga utk mencoba...dari beberapa orang yang berhasil hanyalah Kris P...hip hip hip huraaa...nggak malu-maluin ada juga yang bisa nyaingin prajurit Dayak...kami semua langsung bersorak.
Di tengah perkampungan dayak ...ternyata ada juga Mushola kecil yang saya lihat kita-kira 50 m dari rumah Lamin...sayangnya waktu kami coba untuk sholat di sana karena waktu zuhur sudah datang...tidak ada air yang available..akhirnya kami putuskan untuk mejamak saja.
Sedianya perjalanan akan dilanjutkan menuju Tanjung Isuy, akan tetapi karena perjalan masih sekitar 2.5 jam dan belum sholat akhirnya kita putuskan untuk kembali ke boat dan kunjungan dialihkan ke Danau ??? saja on the way back. Sekitar jam 17.00 rombongan tiba kembali di House boat ... akan tetapi ketika transfer dari Perahu Ces (yg dibayar 1.5 jt utk 4 perahu) ke House Boat..radio HT pak Putra terjatuh di sungai...yaah...untungnya p Putra mengikhlaskan...
setelah mandi dan sholat...ibu-ibu masak makan malam...photo-photo hasil hunting perjalanan mulai dipertontonkan dan dibahas. Sekitar jam 23.00 perahu merapat di Kota Bangun ..sebagian sudah pergi tidur...sebagian berjalan-jalan malam melihat-lihat Kota Bangun...Tidak banyak yang bisa dilihat ada Bank dan beberapa warung...Ada yang ,mencoba mencari Fanta Merah...tapi tidak berhasil...hanya ada teh botol dan coca Cola saja atau sprite....Menjelang dini hari sekitar jam 03.00 mesin kapal mati karena Aki nya bermasalah...sempet khawatir karena kapal berhenti berlayar di out of no where...menjelang subuh awak kapal berhasil menghidupkan kembali mesin setelah salah satu awak kapal sempat berenang malam utk menambatkan kapal dan mencari aki di kampung terdekat.
akhirnya House boat melanjutkan perjalanan menuju Lekaq Kidau...perkampungan Dayak bertelinga Panjang...di sana digelar kerajinan tangan manik-manik khas Dayak ada gelang, kalung dan baju adat...beberapa items dibeli oleh sebagian anggota rombongan dan Baju Dayak dibeli oleh ibu Maya dengan harga 250 ribu...bajunya sangat indah dan penuh manik-manik.

Beberapa orang Dayak bertelinga panjang yang rata-rata sudah sangat tua ...di atas umur 70 th berpose untuk kami photo dengan membayar Rp. 250.000 ..setelah beberapa jepretan ...para model merasa kecapen dan pegal berdiri karena memang mereka sudah sangat tua dan mereka bergegas hendak pergi ke Gereja...walhasil kami tidak bisa memfoto terlalu banyak.
Beberapa bahan makanan yang masih tersisa seperti kornet, indomie, biskuit, dll kami berikan kepada mereka dan mereka sangat senang sekali.

Untuk sarapan pagi kami membuat Nasi Goreng yang sangat laku keras sampai-sampai yg masak hampir-hampir nggak kebagian. Sebetulnya kami masak Sup juga utk makan siang tapi sayang sebelum jam 12.00 kapal sudah merapat kembali di Pelabuhan Museum Tenggarong...sehingga kami tidak jadi makan sup dan kami hibahkan ke awak kapal saja.

Ketika transaksi pembayaran House Boat sempet Keqi karena melenceng dari perjanjian yang sudah disetujui untuk dihitung 2.5 hari tapi mereka tetap minta 3 hari...yah nggak papa dech dari pada ribut...

In general ...perjalanan sungguh sangat menyenangkan. menikmati pemandangan pinggir sungai sambil membaca buku dengan semilir angin yang sejuk...dan tentu saja hunting photo begitu melihat object yang menarik....sungguh menyenangkan..an escape from routinity ...